Mendag RI Akui Nurdin Abdullah Punya Kreativitas untuk Bangun Sulsel

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Agus Suparmanto mengakui Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) betul-betul memiliki kreativitas untuk membantu daerah.
"Saya senang dengan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah betul-betul memiliki kreativitas untuk membantu provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Mendag RI Agus Suparmanto, saat pembukaan Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan dalam Negeri, di Hotel The Rinra, Rabu (20/11/2019).
Agus Suparmanto mengaku, sesuai arahan dari presiden republik Indonesia dirinya berkomitmen untuk mendukung perdagangan termasuk mendukung penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sendiri.
"Karena ini merupakan komitmen kami, dan sesuai dengan arahan bapak presiden, jadi saya juga harus aktif ingin memajukan Provinsi Sulawesi Selatan," kata Agus.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, berdasarkan potensi yang dimiliki Pemprov Sulsel pemerintah pusat akan mendukung penuh dan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
"Tadi dengan apa yang disampaikan Bapak Gubernur kami siap men-support provinsi Sulawesi Selatan, berkoordinasi dengan bapak Gubernur," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah bersyukur sudah bisa melakukan dirrect call dengan adanya Newport.
"Jadi pertumbuhan ekspor kita cukup naik signifikan, begitu juga komoditas kita belum stabil dan betul-betul petani kita sangat merasakan harga, cuma masalah yang kita hadapi sekarang ini adalah petani dan nelayan kita belum menikmati harga yang baik," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Kenikmatan harga itu masih dinikmati di level pedaggang belum lagi para nelayan dan petani masih bergantung pada rentenir.
"Jadi ini juga menjadi problem kita, sistem itu masih jalan sama dengan komoditas jagung petani itu menikmati hasil, tapi tidak menikmati harga dia udah punya jagung tapi tidak menikmati, makanya kemarin saya udah ngundang beberapa pengguna yang besar supaya ini kita selesaikan," jelasnya.
Penulis :
Editor : Al Khoriah Etiek Nugraha
Komentar